Beberapa orang melakukan masturbasi (onani) untuk memenuhi kepuasan seksualnya. Namun, apa Anda pernah mendengar apa itu masturbasi dan efek sampingnya yang dapat dirasakan apabila melakukannya? Di antara beberapa orang yang kerap melakukan hal tersebut merasa kecanduan dan selalu merasa lemas jika tidak melakukannya.
Apa Itu Masturbasi dan Efek Samipingnya?
Apa itu masturbasi dan efek sampingnya bagi siapa pun yang melakukannya? Mastubasi atau yang juga kita kenal dengan sebutan onani ini merupakan sebuah cara yang dilakukan oleh beberapa orang untuk dapat memenuhi kepuasan secara seksual sendirian. Kegiatan ini dilakukan dengan cara memerikan rangsangan pada bagian sensitif pada tubuh (biasanya alat kelamin sendiri) seakan tengah melakukan hubungan intim. Biasanya onani dilakukan dengan cara menyentuh, menggosok, atau memijat organ yang sensitif tersebut.
Masturbasi atau onani ini sendiri sebetulnya bisa dilakukan oleh laki-laki maupun wanita. Salah satu mitos yang diketahui oleh masyarakat umum tentang kegitan tersebut adalah dapat berdampak pada munculnya jerawat, kebutaan, bahkan hingga terganggunya masalah kejiwaan.
Masturbasi atau Onani Daari Segi Medis
Dari sisi medis itu sendiri, sebetulnya onani atau masturbasi ini memiliki manfaat tersendiri. Selain itu, hal tersebut juga mendapatkan klaim, terutama klaim mengenai manfaatnya bagi kesehatan. Salah satunya adalah untuk meredakan stres dan tekanan yang menimpa mental.
Bahkan, di Inggris terdapat salah satu perusahaan yang menyediakan hari libur bagi karyawannya supaya bisa masturbasi, sebelum kembali bekerja dengan kondisi lebih baik. Hal itu memang terdengar sangat aneh. Namun, barangkali di sana menganggap bahwa masturbasi memang menjadi salah satu cara aman dan alami untuk meningkatkan kesehatan tubuh sekaligus meningkatkan konsentrasi, kualitas tidur, serta rasa percaya diri bagi orang yang melakukannya.
Sementara itu, dokter Nina Amelia menjelaskan masturbasi atau onani secara medis, yang memang hal tersebut dapat memberi manfaat. Ia juga mengatakan bahwa kegiatan tersebut akan sangat baik jika dilakukan 2 hingga 3 kali per minggu.
Masturbasi merupakan hal yang cukup wajar. Aktivitas tersebut pun dapat membuat serkulasi darah pada tubuh menjadi lebih lancar. Selain itu, mastrubasi atau onani juga memunculkan perasaan tenang dan bahagia karena adanya endorfin yang terkeluarkan pada saat melakukannya.
Namun hal yang juga harus dikathui bahwa masturbasi yang berlebihan dapat menyebabkan beberapa gangguan kesehatan. Ha ini dapat menyebabkan gangguan iritasi pada kulit organ vital juga ejakulasi dini akibat stimulasi saraf berlebihan terutama bagi pria yang sudah menikah.
Oleh karena itu, sebaiknya intensitas melakukan masturbasi tidak dilakukan dengan terlalu sering, terutama bagi remaja. Untuk itu, sangat disarankan bagi agar orang tua dalam memberi pengetahuan mengenai pendidikan seks yang benar pada anak.
Selain itu, menanamkan nilai-nilai moral dan pendampingan orang tua kepada anak juga sangat penting. Sehingga, dampak negatif dari kebiasaan onani dapat dihindari.
Efek Samping dari Masturbasi
Memang pada dasarnya masturbasi itu sendiri merupakan suatu kegiatan seksual yang dapat memberikan manfaat bagi yang melakukannya. Setelah mengetahui apa itu masturbasi, maka Anda pun harus tahu bagaimana dampak serta efek samping yang dapat diberikan lewat kegiatan tersebut dari segi medis.
1. Iritasi Kulit di Bagian Penis
Memang pada dasarnya, mastrubasi merupakan salah satu aktivitas seksual paling aman. Hal ini dapat terjadi karena risikoterkena penyakit menular seksual nyaris tidak ada selama orang tersebut melakukannya sendiri.
Namun, hal ini dapat menyebabkan iritasi di kulit bagian penis, terlebih jika melakukannya terlalu sering dan kasar. Selain itu, masturbasi yang berlebihan dapat memberikan risiko yang lebih berbahaya, salah satunya terjadinya fraktur penis yang disebabkan oleh adanya paksaan membengkokkan penis saat terjadi ereksi ketika melakukan aktivitas seksual tersebut. Kondisi ini akan menimbulkan pembengkakan pada penis.
2. Ejakulasi Dini
Kegiatan seksual masturbasi yang berlebihan dapat menyebakan ejakulasi dini bagi pria. Selain itu, jika Anda melakukan masturbasi beberapa kali sebelum melakukan hubungan seks, akan cenderung sulit mencapai klimaks.
Masalah lain yang muncul adalah berkurangnya sensitivitas terhadap sentuhan dari orang lain pada saat hendak melakukan hubungan intim. Hal ini menyebabkan seseorang justru menjadi lebih akrab ketika mendapatkan sentuhan dari diri sendiri. Frekuensi yang terlalu sering dalam melakukan aktivitas seksual tersebut dapat memicu timbulnya kulit lecet sampai pembengkakan organ intim, terlebih apabila tidak pernah menggunakan pelumas.
3. Masturbasi Komflusif
Masturbasi yang dilakukan dengan berlebihan akan menimbulkan masturbasi kompulsif. Di mana hal tersebut dapat berpengaruh terhadap kehidupan karena telah menjadi suatu kebiasaan.
Bahkan beberapa pria kerap melakukan masturbasi sebanyak 6 kali dalam sehari. Kegiatan tersebut menjadi suatu candu tersendiri bagi yang melakukannya.
Jika seseorang tidak mampu menyeimbangkan antara nafsu dan kebutuhan pribadi, maka masturbasi kompulsif dapat membawa dampak negatif bagi berbagai aspek kehidupan seseorang. Misalnya akan berdampak pada pekerjaan, harga diri, hubungan dengan pasangan, keuangan, hingga hubungan sosial, dan sebagainya.
4. Berpengaruh pada Unsur Kimia Tubuh
Selanjutnya, apa itu mastrubasi dan efek sampinya yang akan dialami oleh orang yang melakukannya adalah bisa memengaruhi pada unsur kimia dalam tubuh. Misalnya, pada otak di mana dapat menyebabkan kelebihan produksi neurotransmitter dan hormon seks.
Meskipun demikian, efek yang akan mucul pada tiap orang yang terlalu sering melakukan aktivitas masturbasi berbeda-beda. Misalnya, merasakan kelelahan, testis terasa sakit, rambut semakin mudah rontok, ataupun nyeri pada bagian panggul.
5. Memicu Terjadinya Prostat
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa pria muda yang sering melakukan aktivitas seksual mastubasi memiliki risiko terkena kanker prostat yang lebih tinggi daripada yang tidak. Sebaliknya, aktivitas tersebut jika dilakuka oleh pria yang lebih tua, malah dapat menurunkan risiko terkena kanker prostat. Walau demikian, masih dibutuhkan penelitian yang lebih lanjut untuk memastikan keakuratan dari hal tersebut.
Menyesal Melakukan Masturbasi?
Setelah mengetahui penjelasan mengenai apa itu masturbasi dan efek sampingnya dari segi medis, aktivitas seksual yang satu itu akan memberi pengaruh bagi kondisi psikologis orang yang melakukannya. Hal ini dapt terjadi karena terbentur dengan nilai-nilai agama, moral, serta budaya. Sehingga menjadikan seseorang merasa malu dan bersalah setelah selesai melakukan kegiatan yang satu itu.
Selain itu, kebingungan antara melakukan kesenangan dengan cara melampiaskan hasrat seksual lewat masturbasi serta menahan diri untuk melakukannya akan berdampak pada nilai harga diri dan rasa percaya diri. Perasaan bersalah yang ditimbulkannya juga memicu efek psikosomatis yang akan terjadi pada tubuh. Misalnya, sakit punggung, sakit kepala, hingga penyakit kronis lainnya.
Untukmendapatkan manfaat kesehatan dari melakukan aktivitas seksual yang satu ini, sangat diperlukan kesadaran dari pelakunya. Masturbasi tidak boleh dilakukan dengan cara berlebihan dan terlalu sering. Apabila masturbasi dilakukan secara berlebih, maka yang akan timbul justru adalah efek samping yang buruk. Selain itu, Anda juga dapat menentukan jadwal tersendiri untuk melakukannya.