Apakah Anda pernah mendengar apa itu pedofilia yang merupakan salah satu jenis penyimpangan seksual? Pedofilia ini sering sekali dikaitkan dengan masalah krisis identitas yang di antaranya sangat dipengaruhi oleh lingkungan, peristiwa psikologis masa lalu yang dialami oleh pelaku serta bagaimana seseorang memandang dirinya sendiri. Yang jelas, belum ada yang dapat menjelaskan apakah ada faktor biologis atau genetika yang kuat berperan membentuk seseorang menjadi pelaku pedofilia.
Apabila pembentukan identitas diri dilalui seseorang dengan masa lalu yang traumatik disertai faktor lingkungan dapat membentuk serta mendorong seseorang untuk memandang dirinya menjadi lebih memilih melakukan aktivitas seksual dengan anak-anak, maka itulah penyebab umumnya.
Mengetahui Apa Itu Pedofilia
Tindakan pedofilia ini lebih dikenal sebagai sebuah aksi pelecehan yang dilakukan kepada anak-anak. Namun, hal tersebut juga tidak sepenuhnya benar karena pedofilia merupakan sebuah kelainan psikologis yang diderita oleh seseorang.
Anda mesti tahu bahwa pedofilia termasuk ke dalam satu jenis penyakit, bukan dosa. Tidak semua pedofil melakukan pelecehan pada anak seperti halnya tidak semua orang yang melakukan kekerasan seksual pada anak-anak bisa disebut pedofil.
Tanda dan Gejala Seorang Pengidap Pedofilia
Kelainan seksual seperti pedofilia ini biasanya akan terlihat ketika seorang anak remaja tengah memasuki masa pubertas. Pada saat itu, orientasi seksual seseorang mulai terlihat dan biasanya pengidap pedofilia ini memiliki kecenderungan orientasi seksual yang terfokus pada anak-anak, bukan sebaliknya.
Karena menyadari hal tersebut, maka mereka pun merasa takut akan dirinya sendiri. Selain itu, hal tersebut juga dapat disebabkan karena penderita sering sekali mengalami diskriminasi sosial.
Berikut ini adalah gejala serta tanda seseorang mengidap kelainan pedofilia:
- Merasa Terisolasi => Umumnya pengidap pedofilia merasa terisoasi karena sudah menyadari bahwa dirinya tidak normal. Karena mendapati diskriminasi sosial yang membuatnya tertekan, mereka pun merasa terisolasi dan kemudian merasa bahwa anak-anak tak akan melakukan hal yang sama seperti yang orang lain lakukan.
- Perasan Inferior (Minder) => Umumnya, tanda seorang menderita kelainan atau penyimpangan seksual adalah ia merasa inferior atau minder dengan lingkungan sekitarnya.
- Despresi => Seringkali, orang yang menderita penyakit pedofilia ini mesarakan depresi yang sedemikian rupa. Hal ini disebabkan karena ia menyadari bagaimana orientasi seksualnya dan tak ingin orang lain mengetahui hal tersebut.
Dalam beberapa kekerasan pada anak-anak, hal itu sering melibatkan penyakit lainnya seperti schizophrenia. Jika dilihat dari sudut padang lainnya, bahkan beberapa kasus kriminal pada anak sebenarnya bukan merupakan pedofilia.
Penyebab Seseorang Mengidap Pedofilia
Pada awalnya, penyebab pedofilia itu sendiri sebetulnya belum dapat dipastikan, apakah hal tersebut hanya berkaitan dengan kelainan psikologis atau hal di luar ini semua. Kesulitan untuk menentukan penyebab yang pasti juga didasari oleh perbedaan karakteristik serta latar belakang orang yang mengalaminya.
Namun, sebuah penelitian tentang hal tersebut telah dikemukakan tahun 2000 bahwa faktor-faktor yang dapat menyebabkan seseorang memiliki penyimpangan seksual, di antaranya:
- Masalah yang terjadi pada otaknya.
- Kurangnya white matter pada otaknya.
- IQ rendah dan pengidap memiliki masalah ingatan jangka pendek.
- Kurangnya hormon testoteron.
Pada umumnya, hal yang menjadi alasan seseorang mengalami penyimpangan seksual yang satu itu yang dapat diterima menjadi sebuah alasan memang adanya faktor-faktor tersebut. Gelombang saraf pada seorang pedofil terganggu kemudian akan menghasilkan adanya hasrat atau gairah seksual ketika melihat anak-anak. Sementara orang normal justru memiliki hasrat melindungi jika melihat anak-anak.