Apa Anda pernah mengetahui apa itu zoofilia? Sebagai orang yang tidak ketinggalan insformasi, pasti Anda pernah mengetahui beberapa kasus penyimpangan seksual yang dilakukan pada binatang, bukan? Contohnya seperti memerkosa orang utan, melakukan hubungan seks dengan anjing, dan hewan-hewan lainnya.
Zoofilia merupakan satu istilah yang ditunjukan kepada seseorang yang memiliki kelainan atau perilaku penyimpangan seksual dengan kecenderungan untuk melakukan hubungan seksual dengan binatang. Tentunya hal tersebut bukanlah hal yang lazim dan wajar yang dilakukan oleh manusia normal.
Mengetahui Tentang Apa Itu Zoofilia
Perlu Anda ketahui tentang apa itu zoofilia, yaitu merupakan salah satu jenis penyakit yang masuk ke dalami tiga kategori, diantaranya:
- Zooseksual => Perilaku penyimpangan seksual zoofilian yang hanya tertarik pada binatang dan tidak tertarik sama sekali dengan manusia.
- Zoophilic fantasizer => Perilaku penyimpangan seksual zoofilia yang memiliki fantasi seksual dengan binatang, akan tetapi secar teknik orang ini tidak pernah melakukan aktivitas dengan binatang secara nyata. Dalam hal ini hanya terdapat pada otak serta pikirannya (berfantasi).
- Bestialitas => Perilaku penyimpanagan dengan cara melakukan hubungan seksual secara nyata dan langsung kepada binatang yang dikehendaki.
Ketiga kategori yang disebutkan itu memiliki makna berbeda walaupun pada dasarnya tetap sama, yaitu sebuah kelainan seksual di mana pelaku penyimpangan tersebut memiliki hasrat atau ketertarikan melakukan hubungan seksual dengan hewan atau binatang.
Selain itu, Anda juga perlu tahu bahwa para pelaku perilaku penyimpangan seksual zoofilia ini rata-rata melakukan hubungan seksual dengan binatang 2-3 kali per minggu. Beberapa dari mereka hanya tertarik berhubungan seksual dengan binatang, sementara yang lainnya memiliki partner seksual manusia dan bisa melakukan aktivitas seksaulnya dengan normal.
Penyebab Zoofilia yang Mesti Diketahui
Sebetulnya, hingga saat ini penyebab perilaku penyimpangan seksual zoofilia itu sendiri tidak ditemukan. Namun beberapa studi menyatakan bahwa kalainan tersebut bisa disebabakan oleh:
1. Kekerasan Serta Trauma yang Dialami Sejak Kecil
Masalah psikologis seperti kelainan atau perilaku penyimpangan seksual ini pada umumnya disebabkan karena adanya kekerasan serta trauma yang dialami sejak kecil. Taruma tersebut pun dapat berdampak pada orientasi seksua seseorang, termasuk juga mengalami zoofilia.
2. Sulit Menjalin Relasi dengan Siapa Pun
Selanjutnya, salah satu faktor yang dapat menyebabkan seseorang mengalami perilaku penyimpangan seksual adalah karena mereka sulit menjalin relasi dengan siapa pun (manusia). Maka, karena hal itu akhirnya mereka pun menganggap bahwa dalam melakukan hubungan seksual bersama binatang akan menyenangkan serta dapat membuat dirinya lebih percaya diri.
Penyimpangan tersebut dilakukan karena mereka juga menganggap hal ini sebagai bentuk dorongan yang sangat besar untuk meluapkan gairah seksual tanpa adanya saluran yang tepat, sehingga orang tersebut memilih untuk bisa menyalurkan gairah seksualnya terhadap binatang.
3. Pada Dasarnya Tertarik dengan Binatang
Sementara itu, penelitian yang dilakukan pada tahun 2000 menyatakan bahwa penyebab seseorang dapat melakukan perilaku penyimpangan seksual zoofilia ini juga dikarenakan pada dasarnya mereka sudah tertarik pada binatang. Meskipun dalam hatinya pun ia berpikir bahwa mampu melakukannya dengan sesama manusia.
Menyembuhkan Penyimpangan Seksual Zoofilia
Jika ada yang bertanya apakah zoofilia bisa disembuhkan, maka jawabannya adalah sampai sekarang belum ada kasus zoofilia yang dapat disembuhkan. Akan tetapi, satu-satunya hal yang dapat ditawarkan untuk pelaku perilaku penyimpang tersebut supaya sembuh adalah dengan cara melakukan terapi kejiwaan (psikologis) untuk mengendalikan gairah seksualnya.
Namun, hal tersebut akan berlangsung dengan jangka waktu yang sangat panjang hingga pelaku betul-betul sembuh. Selain itu, pencegahan merupakan salah satu cara yang juga dapat dilakukan, salah satunya dengan mengenalkan pendidikan seks sejak dini pada anak Anda supaya tahu tentang batasan seksual.